PLTS Bungoro Dinilai Tak Bermanfaat Untuk Masyarakat Terisolir di Kabupaten Pangkep

KORANPANGKEP.CO.ID - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Dinas Pertambangan Sulsel tahun 2013 di Jalan Poros Bungoro, Kecamatan Bungoro, kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), dinilai mubassir dan tidak diperuntukkan sesuai dengan peruntukannya yakni untuk wilayah terisolir dan tidak terjangkau aliran PLN, untuk membantu pergerakan ekonomi di daerah terisolir tersebut.

Menurut Nur Achmad, SH, LSM Forum Pembela Masyarakat Pangkep (Forlak) harusnya lokasi proyek PLTS dari kementrian ESDM tersebut tidak dibangunn didaerah perkotaan seperti bungoro, terlebih lagi di sekitar dibangunnya PLTS tersebut terdapat 2 pembangkit besar yakni BTG Semen Tonasa di Biringkassi, Bungoro dan Gardu PLN di kampung Samaelo, Minasatene dimana kedua pembangkit tersebut hanya berjarak 2 kilometer dari lokasi PLTS Bungoro.

"Lokasi proyek tidak relevan dengan peruntukan dari kementrian ESDM karena berada didaerah perkotaan bungoro yang justru terdapat 2 pembangkit listrik besr yakni milik PT. Semen Tonasa dan Milik PLN, harusnya PLTS tersebut ditaruh didaerah terisolir seperti daerah pegunungan dan daerah kepulauan Pangkep yang belum teraliri listrik PLN" Ungkapnya. Kamis (17/9/2020)

Nur Achmad Menambahkan Proyek yang ditaksir senilai Rp 13 miliar dengan bobot kapasitas 1 Mega 5000 keping tersebut yang dibangun tepat di belakang Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pangkep seluas 2 Ha tidak memberi manfaat bagi masyarakat yang terisolir di Pangkep yang saat ini masih banyak daerah di Pangkep yang belum menikmati listrik sampai sekarang.

"Masih banyak daerah di Pangkep yang belum pernah menikmati listrik sama sekali seperti daerah pegunungan yakni Minggi, Bakka dan Buung, terlebih lagi didaerah kepulauan terluar di Pangkep seperti Kalmas dan Tangngaya, mereka sangat membutuhkan penerangan seperti kita di Pangkep, mestinya PLTS itu akan lebih bermanfaat jika ditempatkan didaerah tersebut, bukan didaerah yang justru sudah melimpah aliran listriknya seperti daerah perkotaan bungoro." terangnya.

Dari informasi yang dihimpun bangunan PLTS di bungoro yang berjejer tertata rapi dibelakang kantor Dinas Ketahanan Pangan tersebut belum difungsikan secara maksimal sesuai peruntukan awal sejak dibangunnya semua alat tersebut. bahkan, dokumen hibah dari provinsi kepada perusahaan daerah Pangkep belum juga turun, namun sebagian daya listrik dari PLTS tersebut sudah dikomersilkan melalui pihak Perusda Pangkep.

“Penempatan proyek tersebut, nampaknya hanya menghamburkan uang negara, Kami berharap agar yang berwajib dapat mengusut dan menyelidiki proyek tersebut karena diduga dayanya telah di jual kepada perusahaan lain oleh perusda Pangkep, bukan kepada masyarakat yang daerahnya terisolir dan butuh aliran listrik sebagaimana tujuan awal dibangunnya PLTS tersebut oleh kementrian ESDM ” demikian diharapkan salah seorang masyarakat, yang tak ingin di publikasikan namanya.

(ADM-KP)

Postingan populer dari blog ini

Biaya Cetak Kartu NUPTK Rp.50 Ribu Per Guru

Hendak Cari Signal Internet Untuk Kerja Tugas, Kepala Indah Dipukul Rotan Hingga Pingsan

"Jahatnya" Pinjaman Online, Nasabah di Pangkep Ditagih Dengan Bullying Kata Kasar