Sudah Punya Kartu Tani, Petani di Pangkep Masih Sulit Mendapatkan Pupuk Subsidi

KORANPANGKEP.CO.ID - Meski telah memiliki Kartu Tani, sejumlah petani di kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) kesulitan mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah, mereka sudah mendatangi agen agen penjual pupuk yang telah ditunjuk pemerintah namun tetap saja pupuk tersebut tidak bisa didapatkan dengan alasan haabis karena stok terbatas dari suplayer pupuk.

Padahal salah tujuan diterbitkannya kartu Tani adalah petani mendapat kepastian dalam memperoleh pupuk bersubsidi Pupuk merupakan komponen penting dalam sebuah pertanian, maka dari itu ketersediaan pupuk adalah hal mutlak, namun hal tersebut rupanya hanya isapan jempol belaka bagi petani pemilik kartu tani.

Salah seorang petani pemilik kartu tani di Minasatene, Hafiruddin, kepada awak media mengatakan, dirinya sangat sulit mendapatkan pupuk saat ini. Meski dirinya pun termasuk dalam kelompok tani dan telah terdata dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

“Sulit sekali dapat pupuk subsidi, saya sudah keagen mau membeli namun katanya habis karena stok terbatas dari suplayer. terpaksa saya harus beli ditoko pupuk meski harganya mahal. Saya baru-baru ini dapat dan beli pupuk non subsidi urea Rp120 ribu,” Ungkapnya. Sabtu (29/8/2020)

Sementara itu Alamsyah warga Parangluara, Desa Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa pun mengatakan, bukan hanya pada musim tanam gaduh saja kesulitan mendapatkan pupuk. Pada musim tanam sebelumnya pula bahkan harus berlomba-lomba dengan petani lain di desanya untuk mendapatkan pupuk, lantaran kurangnya stok pupuk yang ada di desanya.

“Jangankan musim tanam gaduh kita susah dapat pupuk. Musim tanam sebelumnya juga susah dapat pupuk disini pak. Biasanya saya harus turun ke Pangkajene untuk dapat pupuk itu pun pupuk non subsidi urea harga Rp. 120 ribu,”ungkapnya.

Diketahui Pupuk subsidi merek urea harga pemerintah Rp 90 ribu. Pupuk merek pozka harga pemerintah Rp 115 ribu. Petani lain,

Terpisah, salah satu distributor pupuk yakni PT Batara Prima, melalui Direkturnya, H Yusuf Syam mengatakan, kuota stok pupuk subsidi memang saat ini dibatasi dari pemerintah pusat.

“Kami juga tidak tahu kenapa ada pembatasan stok. Tetapi kami tetap berupaya mengajukan penambahan stok, untuk mencukupi kebutuhan petani, khususnya di Kabupaten Pangkep ini,” ujarnya.

Dikatakan, saat ini stok pupuk subsidi yang tersedia hanya berkisar 10 ton. Itu pun, hanya terdapat stok pupuk subsidi merek pozka.

“Kalau kami hanya menangani empat kecamatan. Yakni Pangkajene, Minasatene, Bungoro, dan Balocci. Terkait harga, kita tetap drop sesuai harga eceran tertinggi (HET) pemerintah. Untuk pupuk urea Rp 90 ribu, dan pupuk pozka Rp 115 ribu. Yang berhak mendapatkan pupuk subsidi ini, bagi petani yang memiliki RDKK yang tergabung dalam kelompok tani,”jelasnya.

Sekedar diketahui, untuk daerah penghasil bandeng itu distributor pupuk terdapat dua yakni PT Batara Prima dan PT Pertani. Namun, hingga saat ini pihak PT Pertani belum dapat dikonfirmasi, perihal kelangkaan pupuk tersebut.

(ADM-KP)

Postingan populer dari blog ini

Biaya Cetak Kartu NUPTK Rp.50 Ribu Per Guru

Hendak Cari Signal Internet Untuk Kerja Tugas, Kepala Indah Dipukul Rotan Hingga Pingsan

"Jahatnya" Pinjaman Online, Nasabah di Pangkep Ditagih Dengan Bullying Kata Kasar