RS. Batara Siang Tuding Aksi Demo PMII Pangkep Ditunggangi, PMII: Ini Adalah Fakta
KORANPANGKEP.CO.ID - Manajemen Rumaha Sakit (RS) Batara Siang Menuding bahwa Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulsel pada Jumat (28/8/2020) lalu dikantor Bupati Pangkep, ditunggangi oleh unsur politik.
Dilansir dari halaman website Portalmakassar.com, Sabtu (29/8/2020) siang, direktur RSUD Batara Siang dr.Annas Ahmad melalui Kabag Humas H.Mansyur, TP. SKM.MKES menyatakan, pihaknya menilai bahwa aksi demo yang dilakukan segelintir mahasiswa di kantor bupati Jumat kemarin, tidak sepenuhnya murni. Pihak RSUD Batara Siang bahkan menduga, ada unsur politis dibalik aksi mahasiswa tersebut.
” Kami menduga ada unsur politis yang membonceng di balik demo mahasiswa. Aksi yang dilakukan para mahasiswa sangat tidak relevan dengan kasus dari pasien Ny. M ini,” ungkap dr.Annas Ahmad, melalui Kabag Humas RSUD BS, Mansyur.
Menanggapi hal tersebut Ansar ketua umum PC PMIl Kabupaten Pangkep membantah keras tuduhan tersebut, dia mengatakan ini adalah fakta dan mereka bergerak atas dasar kesadaran akan fungsinya sebagai mahasiswa sosial control dan agen perubahan sesuai fakta yang terjadi dilapangan. PC PMIl Kabupaten Pangkep menantang dengan tegas Dirut RSUD Batara Siang Kab. Pangkep untuk membuktikan tuduhan itu kalau merasa dirinya benar apa yang dia sampaikan
“Bahkan kami sudah pertegas pula dalam rilis aksi kemarin bahwa dalam waktu dekat ini kami akan turun kembali melakukan aksi unjuk rasa terkait bobroknya pelayanan kesehatan RSUD Batara Siang Kab Pangkep dan ini bukti keseriusan kami dalam pendampingan kasus, jadi pak Dirut RSUD Batara Siang Kab Pangkep silahkan buktikan tuduhannya” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya Sejumlah demonstran yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulsel menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pangkep, Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Jumat (28/8/2020). terkait kasus Bayi yang meninggal saat dilahirkan dan tak mendapat penanganan dokter kandungan selama 10 hari di Rumah Sakit (RS) Batara Siang Pangkep.
Dalam orasinya Para Mahasiswa tersebut membacakan tiga tuntutan kepada Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid diantara yakni :
Tentang kasus yang dialami pasien Maraditillah, berdasarkan audit medik yang mereka lakukan bersama Komite Medik, SMF Kebidanan dan Dewan Pengawas, ada dua fakta yang ditemukan, yakni:
(ADM-KP)
Dilansir dari halaman website Portalmakassar.com, Sabtu (29/8/2020) siang, direktur RSUD Batara Siang dr.Annas Ahmad melalui Kabag Humas H.Mansyur, TP. SKM.MKES menyatakan, pihaknya menilai bahwa aksi demo yang dilakukan segelintir mahasiswa di kantor bupati Jumat kemarin, tidak sepenuhnya murni. Pihak RSUD Batara Siang bahkan menduga, ada unsur politis dibalik aksi mahasiswa tersebut.
” Kami menduga ada unsur politis yang membonceng di balik demo mahasiswa. Aksi yang dilakukan para mahasiswa sangat tidak relevan dengan kasus dari pasien Ny. M ini,” ungkap dr.Annas Ahmad, melalui Kabag Humas RSUD BS, Mansyur.
Menanggapi hal tersebut Ansar ketua umum PC PMIl Kabupaten Pangkep membantah keras tuduhan tersebut, dia mengatakan ini adalah fakta dan mereka bergerak atas dasar kesadaran akan fungsinya sebagai mahasiswa sosial control dan agen perubahan sesuai fakta yang terjadi dilapangan. PC PMIl Kabupaten Pangkep menantang dengan tegas Dirut RSUD Batara Siang Kab. Pangkep untuk membuktikan tuduhan itu kalau merasa dirinya benar apa yang dia sampaikan
“Bahkan kami sudah pertegas pula dalam rilis aksi kemarin bahwa dalam waktu dekat ini kami akan turun kembali melakukan aksi unjuk rasa terkait bobroknya pelayanan kesehatan RSUD Batara Siang Kab Pangkep dan ini bukti keseriusan kami dalam pendampingan kasus, jadi pak Dirut RSUD Batara Siang Kab Pangkep silahkan buktikan tuduhannya” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya Sejumlah demonstran yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulsel menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pangkep, Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Jumat (28/8/2020). terkait kasus Bayi yang meninggal saat dilahirkan dan tak mendapat penanganan dokter kandungan selama 10 hari di Rumah Sakit (RS) Batara Siang Pangkep.
Dalam orasinya Para Mahasiswa tersebut membacakan tiga tuntutan kepada Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid diantara yakni :
- Mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkep untuk segera memberikan sanksi administrasi terhadap direktur Rumah Sakit Batara Siang Pangkep
- Mendesak Pemda Pangkep untuk segera menginstruksikan direktur Rumah Sakit Batara Siang Pangkep melakukan konferensi Pers untuk meminta maaf kepada Ibu Maraditillah.
- Mencopot direktur Rumah Sakit Batara Siang Pangkep,
Tentang kasus yang dialami pasien Maraditillah, berdasarkan audit medik yang mereka lakukan bersama Komite Medik, SMF Kebidanan dan Dewan Pengawas, ada dua fakta yang ditemukan, yakni:
- Pasien dengan Kehamilan 27 minggu (immature), Plasenta Letak Rendah, Ketuban Pecah Dini dan KJDR
- Dokter tidak pernah melakukan visite pasien
(ADM-KP)