Pengelola Pasar Pangkajene Diduga Buat Pasar Sayur Bayangan, Pemda Dimita Tertibkan
KORANPANGKEP.CO.ID - Sejumlah pedagang sayur mayur di kompleks pasar sentral Pangkajene kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulsel, menjerit pasalnya barang dagangan mereka banyak yang busuk dan merugi karena tidak laku akibat pihak pengelola pasar pangkajene membuat pasar sayur bayangan di luar area pasar sentral Pangkajene yakni tepatnya di pelataran dermaga Pangkajene.
Awalnya lokasi dermaga tersebut hanya sebagai tempat bongkar barang suplayer sayur dari luar daerah mulai pukul 03.00 wita dini hari hingga pukul 6.000 wita pagi, untuk diberikan kepada para penjual sayur didalam area pasar sentral Pangkajene, dengan harga grosir per pedagang sayur pasar dan para pagandeng (pedagang sayur keliling)
Namun seiring waktu pihak pengelola pasar justru mengijinkan mereka untuk berjualan hingga pukul 09.00 wita dan apesnya lagi para suplayer tersebut justru menjual sayur kekonsumen masyarakat lain dengan harga grosir murah pula, sehingga warga yang berbelanja lebih memilih berbelanja lebih cepat dipagi hari karena harga yang dikeluarkan para suplayer terbilang sangat murah ketimbang belanja didalam area pasar.
"Harusnya itu diluar didermaga Pangkajene hanya sebagai tempat bongkar sayur untuk pedagang sayur didalam pasar, bukan malah berjualan hingga jam 09.00 wita dengan dibawah harga jual kami didalam, bagaimana caranya bisa laku, kita ambilkan disuplayer segitu, tapi suplayer diluar justru jual harga segitu juga, pastimi iya pembeli tidak masuk kesini" keluh salah seorang pedagang pasar sentral pangkajene yang enggan disebut namanya
Sementara itu salah seorang suplayer yang ikut berdagang di pelataran dermaga Pangkajene menyebutkan dirinya sudah mendapat izin dari pengelola pasar untuk berjualan hingga pukul 09.00 wita, ia pun mengaku telah membayar retribusi pasar pada pengelola pasar.
"Sudah ada ijin pak dari pengurus pasar dan kami juga sudah bayar retribusi pasar tiap harinya" Ungkapnya
Bukan hanya harga yang tidak sehat diakibatkan pasar sayur bayangan tersebut, kendaraan para penjual sayur dan kendaraan para pembeli setiap hari membuat macet kendaraan apalagi mereka terkadang memarkir kendaraan mereka seenak hatinya sehingga mengganggu pengendara lain yang ingin masuk berbelanja di area pasar.
Para pedagang sayur dan pengguna jalan pun meminta kepada pemerintah kabupaten Pangkep agar segera menertibkan para pedagang sayur bayangan yang dibuat oleh oknum pengurus pasar pangkajene karena hal tersebut sangat merugikan dagangan mereka dan bahkan sudah banyak pedagang kaki lima yang ikut keluar mejual ditempat tersebut.
Terlebih lagi para pedagang pasar sentral pangkajene harus membayar biaya sewa kios dan los jualan sementara para pedagang diluar area tidak perlu menyewa dan cukup menggelar dagangan baik diatas mobil maupun di pelataran dermaga Pangkajene.
(ADM-KP)
Awalnya lokasi dermaga tersebut hanya sebagai tempat bongkar barang suplayer sayur dari luar daerah mulai pukul 03.00 wita dini hari hingga pukul 6.000 wita pagi, untuk diberikan kepada para penjual sayur didalam area pasar sentral Pangkajene, dengan harga grosir per pedagang sayur pasar dan para pagandeng (pedagang sayur keliling)
Namun seiring waktu pihak pengelola pasar justru mengijinkan mereka untuk berjualan hingga pukul 09.00 wita dan apesnya lagi para suplayer tersebut justru menjual sayur kekonsumen masyarakat lain dengan harga grosir murah pula, sehingga warga yang berbelanja lebih memilih berbelanja lebih cepat dipagi hari karena harga yang dikeluarkan para suplayer terbilang sangat murah ketimbang belanja didalam area pasar.
"Harusnya itu diluar didermaga Pangkajene hanya sebagai tempat bongkar sayur untuk pedagang sayur didalam pasar, bukan malah berjualan hingga jam 09.00 wita dengan dibawah harga jual kami didalam, bagaimana caranya bisa laku, kita ambilkan disuplayer segitu, tapi suplayer diluar justru jual harga segitu juga, pastimi iya pembeli tidak masuk kesini" keluh salah seorang pedagang pasar sentral pangkajene yang enggan disebut namanya
Sementara itu salah seorang suplayer yang ikut berdagang di pelataran dermaga Pangkajene menyebutkan dirinya sudah mendapat izin dari pengelola pasar untuk berjualan hingga pukul 09.00 wita, ia pun mengaku telah membayar retribusi pasar pada pengelola pasar.
"Sudah ada ijin pak dari pengurus pasar dan kami juga sudah bayar retribusi pasar tiap harinya" Ungkapnya
Bukan hanya harga yang tidak sehat diakibatkan pasar sayur bayangan tersebut, kendaraan para penjual sayur dan kendaraan para pembeli setiap hari membuat macet kendaraan apalagi mereka terkadang memarkir kendaraan mereka seenak hatinya sehingga mengganggu pengendara lain yang ingin masuk berbelanja di area pasar.
Para pedagang sayur dan pengguna jalan pun meminta kepada pemerintah kabupaten Pangkep agar segera menertibkan para pedagang sayur bayangan yang dibuat oleh oknum pengurus pasar pangkajene karena hal tersebut sangat merugikan dagangan mereka dan bahkan sudah banyak pedagang kaki lima yang ikut keluar mejual ditempat tersebut.
Terlebih lagi para pedagang pasar sentral pangkajene harus membayar biaya sewa kios dan los jualan sementara para pedagang diluar area tidak perlu menyewa dan cukup menggelar dagangan baik diatas mobil maupun di pelataran dermaga Pangkajene.
(ADM-KP)