Puluhan Truk Angkutan Material Timbunan Rel Kereta Api Ditolak Warga Masuk di Mandalle

KORANPANGKEP.CO.ID - Sejumlah warga Desa Tamarupa, kecamatan Mandalle kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Sulsel, menolak sejumlah kendaraan truk 6 roda yang memuat material timbunan untuk rel kereta api yang bersumber dari luar kabupaten Pangkep karena material penimbunan tersebut juga tersedia di wilayah Pangkep.

Dari pantauan awak media nampak beredar spanduk penolakan material timbunan rel kereta api di Desa Tamarupa, Kecamatan Mandalle, Pangkep, yang dipasang oleh warga setempat, Spanduk penolakan itu terpasang di jalan masuk menuju penimbunan rel kereta api paket 15, dimana salah satu subkon penyuplai material timbunan memasukkan material yang berasal dari Kabupaten Barru.

Salah seorang warga setempat yang ditemui saat memasang spanduk penolakan ini, mengatakan bahwa pihaknya menolak material timbunan dari luar daerah, lantaran material tersebut juga tersedia di Kabupaten Pangkep.

“Kami menolak material dari luar masuk di penimbunan rel kereta api. Kenapa harus dari luar, sementara material penimbungan rel kereta api banyak di Pangkep, jelas kami menolak!,” Minggu (12/7/2020).

Ia menyebutkan, seharusnya pihak pengelola penimbunan rel kereta api di paket 15 tersebut membicarakan hal ini terlebih dahulu ke semua pihak masyarakat, dan tidak asal memasukkan material dari luar daerah,

"Padahal material di sini banyak, kenapa mesti dari luar, sementara di sini ada dari Segeri,” kesal warga yang enggan namanya disebutkan.

Senada dengan warga setempat salah seorang tokoh masyarakat setempat, H. Abu meminta pengelola untuk duduk bersama warga melakukan musyawarah guna mencari solusi yang tidak merugikan masyarakat setempat. Pasalnya waktu penimbunan rel kereta api di Barru tahun lalu material asal kabupaten Pangkep juga dilarang masuk dengan alasan regulasi Perda di kabupaten Barru,

"Begitu juga kami di Pangkep, makanya kami menolak, memang ada dari Barru juga dapat kontrak penimbunan, mestinya tidak usah ambil material dari Barru, di sini saja ambil kan banyak juga tambang di sini, kenapa mesti material dari luar masuk,” ujar H Abu.

Sementara itu, Kapolsek Mandalle Iptu Hasanuddin mengatakan, pihaknya akan segera memediasi pertemuan kedua belah pihak

“Kami akan memanggil semua pihak yang terkait, insya Allah hari ini kami akan panggil dan mempertemukan untuk mencari solusi yang terbaik dari semua pihak,” ungkap Iptu Hasanuddin.



Dijalan poros Makassar Pare-pare juga nampak puluhan mobil truk pengangkut material dari Kabupaten Barru diminta berbalik arah oleh warga setempat dan batal masuk ke lokasi paket 15 dan berputar arah kembali karena material mereka ditolak warga masuk kelokasi tersebut.

(ADM-KP)

Postingan populer dari blog ini

Biaya Cetak Kartu NUPTK Rp.50 Ribu Per Guru

Hendak Cari Signal Internet Untuk Kerja Tugas, Kepala Indah Dipukul Rotan Hingga Pingsan

"Jahatnya" Pinjaman Online, Nasabah di Pangkep Ditagih Dengan Bullying Kata Kasar