Aktivitas Proyek Rel Kereta Api di Hutan Mandalle Diduga Usik Habitat Monyet Langka

KORANPANGKEP.CO.ID - Pemerintah harusnya mengkalkulasi ulang dampak mikro maupun makro yang ditimbulkan sebagai ekses proyek rel kereta api yang nantinya akan menghubungkan Makassar-Pare-pare sepanjang 144 Km dimana pengerjaannya saat ini telah memasuki wilayah kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), sulsel, khususnya di kawasan hutan kecamatan Mandalle.

Pasalnya, proyek rel kereta api dengan nilai investasi 8,25 Triliun yang menggunakan skema pendanaan APBN tersebut, dinilai mulai mengusik populasi satwa monyet langka yang dilindungi yang terdapat di sekitar areal hutan Kecamatan Mandalle, dan mulai keluar hutan menuju pemukiman warga sekitar wilayah tersebut

Salah seorang warga Mandalle khususnya yang bermukim di depan kampus Politani yang jarak rumahnya hanya sekitar 58 meter dari jalan raya menuturkan, sejak proyek rel kereta api dikerjakan, mereka seringkali melihat adanya satwa monyet yang seringkali muncul dari arah hutan tepat dari arah proyek pengerjaan rel kereta api dan memasuki perkmpungan berkeliaran.
 

Padahal sebelum proyek rel kereta api dikerjakan, satwa monyet itu hanya biasa terlihat muncul di dekat pemukiman warga, cuma sesekali saja dan kemunculan satwa monyet itu, akhir-akhir ini lebih sering dijumpai dibandingkan sebelum proyek rel kereta api dikerjakan.

Warga khawatir, intensitas kemunculan satwa monyet yang semakin meningkat itu, merupakan tanda adanya ancaman ekosistem hutan di sekitar areal proyek rel kereta api yang mengusik ketenangan habitat satwa monyet tersebut dihutan.

"Dulu, memang biasa ada muncul monyet, tapi jarang-jarang, sekarang ini sering sekalimi muncul sejak proyek rel kereta api dikerja, biasa sampai puluhan ekor muncul tiba-tiba. Jangan-jangan habitat satwa monyet itu mulai terusik, " tutur
Pattiwiri, salah seorang warga, Sabtu (25/7) di Mandalle.

"Kita ini warga  mendukung proyek rel kereta api, hanya saja kalau boleh usul, pemerintah harus juga mencarikan solusi supaya hutan di sekitar sini tetap terjaga,  satwa seperti monyet juga bisa terlindungi habitatnya," tambah Pattiwiri.

Warga lainnya, Hanif bahkan mendesak, agar pemerintah melalui instansi terkait dapat segera turun ke lokasi dan mengambil langkah nyata untuk melindungi satwa monyet yang  mulai terusik habitatnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala  Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bulusaraung yang wilayah kerjanya meliputi Maros dan Pangkep, M.Anwar.S.Hut,MP, saat dimintai konfirmasi terkait hal ini menyatakan, pihaknya akan segera melakukan monitoring untuk selanjutnya dilakukan inventarisasi terhadap satwa monyet yang ada di areal hutan Mandalle, yang kemungkinan masuk dalam areal hutan lindung.

"Secepatnya kami akan monitoring dan menginventarisasi satwa yang ada di hutan Mandalle.Kalau nanti dari hasil monitoring, satwa itu masuk dalam areal hutan produksi atau hutan lindung, pasti kami akan ambil langkah-langkah untuk melindungi satwa monyet itu," pungkas Anwar.

(HDS-KP)


Postingan populer dari blog ini

Biaya Cetak Kartu NUPTK Rp.50 Ribu Per Guru

Hendak Cari Signal Internet Untuk Kerja Tugas, Kepala Indah Dipukul Rotan Hingga Pingsan

"Jahatnya" Pinjaman Online, Nasabah di Pangkep Ditagih Dengan Bullying Kata Kasar